Perubahan iklim bukan lagi sekadar isu global yang jauh dari kehidupan sehari-hari. Bagi para petani ikan, terutama di wilayah pedesaan, dampaknya sangat nyata. Hujan yang tidak menentu, suhu air yang naik turun, hingga kualitas lingkungan yang menurun bisa membuat budidaya ikan menjadi berisiko. Namun, kabar baiknya adalah hadirnya teknologi budidaya ikan cerdas iklim (climate-smart aquaculture) yang bisa membantu petani ikan tetap untung meski cuaca makin sulit diprediksi.
Sebuah penelitian terbaru di Negara Bagian Ondo, Nigeria, mencoba menjawab pertanyaan penting: apakah teknologi budidaya ikan cerdas iklim ini benar-benar menguntungkan? Hasilnya mengejutkan: bukan hanya menguntungkan, tapi juga sangat layak diterapkan sebagai solusi ekonomi sekaligus keberlanjutan lingkungan.
Di banyak negara berkembang, termasuk Nigeria, budidaya ikan bukan sekadar bisnis. Ia adalah penopang hidup masyarakat desa. Dari hasil penelitian, lebih dari 43% responden menyebut bahwa perikanan adalah sumber utama pekerjaan dan penghasilan keluarga mereka. Ikan juga merupakan sumber protein penting bagi masyarakat, sehingga menjaga keberlanjutan produksi ikan berarti menjaga ketahanan pangan.
Selain itu, industri akuakultur membuka lapangan kerja, memperbaiki gizi masyarakat, dan meningkatkan pendapatan daerah. Dengan kata lain, budidaya ikan menyentuh banyak aspek: ekonomi, kesehatan, hingga pembangunan desa.
Namun, membudidayakan ikan tidak selalu mudah. Petani ikan di Ondo State menghadapi berbagai tantangan, terutama terkait biaya produksi yang tinggi. Penelitian menemukan bahwa 91% dari total biaya variabel (TVC) dalam budidaya ikan berasal dari pakan. Artinya, meski harga ikan naik, petani tetap bisa kesulitan jika biaya pakan tidak terkendali.
Baca juga artikel tentang: Airborne Transmission: Puzzle Baru Penyebaran Flu Burung di Peternakan
Selain itu, banyak kolam ikan masih menggunakan metode tradisional seperti kolam tanah (earthen ponds) yang rentan bocor atau terpengaruh musim hujan dan kemarau. Data penelitian mencatat bahwa sekitar 22% petani menggunakan kolam tanah, sementara 21% memakai kolam beton berlapis terpal.
Tantangan lain adalah keterbatasan akses ke kredit atau pinjaman. Banyak petani ikan kesulitan mendapatkan modal dari bank atau lembaga keuangan formal karena aturan yang ketat. Padahal, modal ini penting untuk membeli pakan berkualitas, memperbaiki kolam, dan mengadopsi teknologi baru.
Apa Itu Teknologi Budidaya Ikan Cerdas Iklim?
Teknologi climate-smart aquaculture adalah pendekatan budidaya yang tidak hanya berfokus pada produksi, tetapi juga memperhitungkan efisiensi biaya, ketahanan terhadap perubahan iklim, dan keberlanjutan lingkungan.
Beberapa contoh penerapannya adalah:
- Penggunaan kolam yang lebih tahan cuaca (misalnya kolam beton dengan lapisan terpal).
- Manajemen air yang lebih baik, termasuk pengaturan pH, oksigen, dan suhu.
- Pemberian pakan yang efisien, sehingga ikan tumbuh optimal dengan biaya minimal.
- Sistem pemantauan modern, meski sederhana, untuk mengantisipasi risiko gagal panen.
Dengan pendekatan ini, petani ikan tidak hanya bisa memanen lebih banyak, tapi juga menekan risiko kerugian akibat perubahan iklim.
Hasil Penelitian: Menguntungkan atau Tidak?
Penelitian yang melibatkan 80 petani ikan di Ondo State memberikan gambaran jelas. Rata-rata usia petani adalah 43 tahun, dan mayoritas adalah pria. Menariknya, sebagian besar petani (73%) mengandalkan tenaga kerja keluarga sendiri untuk mengelola kolam.
Dari sisi ekonomi, hasilnya cukup menggembirakan. Dengan total biaya produksi sekitar 3,2 juta naira, rata-rata pendapatan bersih (net farm income) yang diperoleh petani mencapai 21,8 juta naira. Itu berarti, meski biaya tinggi, keuntungan tetap jauh lebih besar dibandingkan modal yang dikeluarkan.
Secara sederhana, setiap 1 naira yang dikeluarkan bisa menghasilkan hampir 7 naira kembali. Angka ini menunjukkan bahwa budidaya ikan dengan teknologi cerdas iklim adalah usaha sangat layak dan menguntungkan.

Keuntungan finansial bukan satu-satunya dampak positif. Teknologi ini juga membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat desa. Dengan pendapatan lebih tinggi, keluarga petani bisa menyekolahkan anak, memperbaiki rumah, dan memenuhi kebutuhan gizi dengan lebih baik.
Selain itu, keberlanjutan akuakultur juga mendukung ketersediaan ikan lokal sehingga masyarakat sekitar bisa menikmati ikan segar dengan harga terjangkau. Hal ini penting karena ikan adalah salah satu sumber protein hewani utama di Nigeria.
Rekomendasi Peneliti
Meskipun hasilnya positif, penelitian juga menekankan perlunya dukungan dari pemerintah. Beberapa rekomendasi penting adalah:
- Akses Kredit yang Lebih Mudah
Pemerintah dan lembaga keuangan perlu melonggarkan aturan pinjaman untuk petani ikan. Dengan modal lebih mudah, mereka bisa mengembangkan usaha lebih cepat. - Pelatihan dan Penyuluhan
Petani membutuhkan bimbingan untuk mengelola teknologi baru, mulai dari manajemen pakan hingga perawatan kolam modern. - Investasi dalam Infrastruktur
Perbaikan jalan, akses pasar, dan fasilitas penyimpanan ikan bisa menambah nilai jual dan mengurangi kerugian pasca panen.
Masa Depan Budidaya Ikan
Dari hasil penelitian ini, jelas bahwa budidaya ikan berbasis teknologi cerdas iklim bukan hanya solusi untuk mengatasi perubahan iklim, tapi juga cara untuk memperkuat ekonomi desa. Jika teknologi ini terus dikembangkan, budidaya ikan bisa menjadi pilar penting dalam mencapai ketahanan pangan global, terutama di negara-negara berkembang.
Dengan memadukan pengetahuan tradisional dan inovasi modern, budidaya ikan masa depan bisa lebih efisien, berkelanjutan, dan menyejahterakan banyak orang.
Budidaya ikan memang penuh tantangan, mulai dari biaya pakan hingga cuaca yang sulit diprediksi. Namun, penelitian di Ondo State, Nigeria, membuktikan bahwa dengan teknologi cerdas iklim, tantangan tersebut bisa diubah menjadi peluang besar.
Hasil akhirnya jelas: lebih banyak keuntungan, ketahanan pangan yang lebih baik, dan masyarakat desa yang lebih sejahtera. Dengan dukungan kebijakan yang tepat, model ini bisa menjadi inspirasi bagi petani ikan di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Baca juga artikel tentang: Probiotik dan Herbal, Duo Ajaib Penjaga Kesehatan Ikan Mas
REFERENSI:
Akinola, CO & Inah, MI. 2025. Evaluating Cost Benefit Analysis Of Climate Smart Aquaculture Fish Production Technologies In Ondo State, Nigeria. Global Journal of Pure and Applied Sciences 31 (2), 273-278.


