Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan kekayaan hayati terbesar di dunia. Namun, kekayaan ini tidak hanya sebatas flora dan fauna di darat maupun laut, tetapi juga mencakup hewan kecil bersayap yang punya nilai ekonomi luar biasa: burung walet. Sarang burung walet sejak lama menjadi primadona di pasar internasional karena dipercaya memiliki manfaat kesehatan, terutama di negara-negara Asia seperti Tiongkok.
Baca juga artikel tentang: Mengurangi Gas Rumah Kaca dari Sapi: Solusi Mengejutkan dari Ampas Kopi
Sarang Walet: Dari Rumah Sederhana ke Pasar Dunia
Sarang walet sebenarnya adalah air liur burung walet yang mengeras. Meskipun terdengar sederhana, produk ini sangat mahal harganya. Di beberapa pasar dunia, harga sarang walet bisa mencapai jutaan rupiah per ons.
Di Indonesia, terutama di daerah Kalimantan, Sumatra, dan Sulawesi, banyak masyarakat yang membangun rumah walet khusus. Rumah-rumah ini sengaja didesain gelap, lembap, dan memiliki ventilasi khusus untuk menarik burung walet bersarang. Sarang-sarang itulah yang kemudian dipanen, dibersihkan, dan dijual.
Permintaan sarang walet sebagian besar berasal dari Tiongkok, Hongkong, dan negara-negara Asia lainnya. Sarang ini digunakan dalam kuliner tradisional, seperti sup sarang burung, dan dipercaya baik untuk kesehatan serta kecantikan.
Riset Daya Saing Sarang Walet Indonesia
Penelitian yang dimuat dalam IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (2025) menganalisis bagaimana posisi Indonesia dalam persaingan ekspor sarang walet dibandingkan negara lain, seperti Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
Peneliti menggunakan metode Revealed Comparative Advantage (RCA), yaitu metode untuk mengukur seberapa besar keunggulan komparatif suatu produk di pasar internasional dibandingkan produk sejenis dari negara lain.

Hasilnya cukup menggembirakan:
- Indonesia memiliki keunggulan komparatif kuat di empat negara tujuan utama: Tiongkok, Hongkong, Singapura, dan Amerika Serikat. RCA Indonesia di negara-negara ini lebih dari 1, artinya produk sarang walet Indonesia lebih kompetitif dibandingkan negara lain.
- Pasar Jepang menjadi pengecualian, karena nilai RCA Indonesia di sana kurang dari 1. Ini menunjukkan bahwa produk sarang walet Indonesia masih kalah saing di pasar Jepang, mungkin karena preferensi konsumen atau regulasi yang berbeda.
Mengapa Indonesia Bisa Unggul?
Ada beberapa faktor yang membuat sarang walet Indonesia memiliki daya saing tinggi:
- Ketersediaan Habitat
Indonesia memiliki iklim tropis yang sangat cocok untuk habitat burung walet. Curah hujan, kelembapan, serta kondisi lingkungan yang mendukung membuat populasi walet berkembang pesat. - Jumlah Produksi yang Melimpah
Indonesia adalah salah satu produsen terbesar sarang walet di dunia. Produksi dalam jumlah besar ini membuat Indonesia mampu memenuhi permintaan pasar global. - Pengalaman Panjang
Peternakan walet di Indonesia sudah berlangsung sejak lama. Pengalaman ini membuat masyarakat semakin terampil dalam membangun rumah walet, memanen sarang, hingga menjaga kualitas produk.
Tantangan yang Dihadapi
Meski memiliki potensi besar, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi agar Indonesia bisa semakin kokoh di pasar internasional:
- Standar Kualitas Internasional
Pasar global, terutama negara-negara maju, menuntut standar kualitas yang tinggi. Proses pembersihan, pengemasan, dan distribusi harus memenuhi regulasi ketat, misalnya terkait kebersihan dan keamanan pangan. - Harga yang Fluktuatif
Harga sarang walet di pasar dunia sangat dipengaruhi oleh permintaan konsumen, kebijakan impor negara tujuan, serta persaingan dengan negara lain. - Kurangnya Diversifikasi Pasar
Selama ini pasar terbesar sarang walet Indonesia masih terfokus pada Tiongkok dan Hongkong. Ketergantungan pada satu atau dua pasar utama bisa berisiko jika terjadi penurunan permintaan. - Masalah Keberlanjutan
Ada kekhawatiran mengenai eksploitasi walet yang berlebihan. Jika tidak dikelola dengan baik, ekosistem walet bisa terganggu, dan pada akhirnya memengaruhi keberlangsungan usaha ini.
Peluang Besar di Depan
Meski ada tantangan, peluang Indonesia untuk terus mengembangkan peternakan walet sangat besar:
- Pasar Kesehatan dan Kecantikan
Produk olahan sarang walet kini tak hanya digunakan dalam kuliner, tapi juga di industri suplemen kesehatan dan kosmetik. Inovasi produk bisa meningkatkan nilai tambah. - Ekspansi Pasar Baru
Negara-negara di Timur Tengah, Eropa, dan Amerika Latin mulai menunjukkan minat terhadap sarang walet. Ini bisa menjadi target pasar baru. - Sertifikasi dan Branding
Jika Indonesia mampu membangun merek dagang global untuk sarang walet berkualitas tinggi, produk ini bisa lebih dihargai dan dipasarkan lebih luas. - Penguatan UMKM
Banyak rumah walet dikelola oleh masyarakat lokal. Jika pemerintah mendukung melalui pelatihan dan akses pasar, maka peternakan walet bisa menjadi sumber kesejahteraan baru bagi desa-desa di Indonesia.
Sarang burung walet adalah contoh nyata bagaimana hewan kecil bisa memberikan dampak ekonomi yang luar biasa besar. Indonesia memiliki posisi kuat sebagai produsen utama dunia, dengan keunggulan komparatif yang jelas di beberapa pasar internasional.
Namun, untuk menjaga dan memperluas daya saing, Indonesia perlu memastikan kualitas, keberlanjutan, serta diversifikasi pasar. Dengan strategi yang tepat, peternakan walet tidak hanya bisa menguntungkan individu atau desa tertentu, tetapi juga menjadi penopang ekonomi nasional yang berkelanjutan.
Dari sarang kecil di pojok rumah desa, hingga meja makan dan produk kesehatan kelas dunia, walet adalah bukti bahwa potensi besar bisa lahir dari hal sederhana.
Baca juga artikel tentang: Mengapa Warna Cangkang Telur Bisa Berbeda? Ini Jawaban dari Ilmu Genetika
REFERENSI:
Aljaninansya, H dkk. 2025. Competitiveness analysis of Indonesian swallow’s nest commodity in international market. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science 1490 (1), 012019.

