Probiotik dan Herbal, Duo Ajaib Penjaga Kesehatan Ikan Mas

Industri perikanan budidaya, khususnya ikan mas (Cyprinus carpio), terus berkembang pesat. Ikan mas dikenal sebagai salah satu jenis ikan air tawar yang paling populer di dunia, termasuk di Indonesia. Namun, sama seperti hewan ternak lainnya, ikan mas juga menghadapi tantangan besar: penyakit, pertumbuhan yang kurang optimal, dan biaya pakan yang terus meningkat.

Salah satu penyakit yang cukup ditakuti dalam budidaya ikan mas adalah infeksi bakteri Aeromonas hydrophila. Bakteri ini bisa menyebabkan penyakit aeromoniasis yang berujung pada luka, pendarahan, bahkan kematian ikan secara massal. Kerugian ekonomi akibat penyakit ini tidak main-main.

Nah, di sinilah sains modern menghadirkan terobosan baru. Sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Animal Feed Science and Technology tahun 2025 menemukan kombinasi menarik: penggunaan probiotik Bacillus subtilis dan asam rosmarinat (rosmarinic acid), senyawa alami yang banyak terdapat pada tanaman herbal seperti rosemary, oregano, dan kemangi.

Kombinasi ini ternyata mampu meningkatkan pertumbuhan, memperkuat sistem pencernaan, meningkatkan daya tahan tubuh, sekaligus melindungi ikan mas dari serangan bakteri berbahaya.

Baca juga artikel tentang: Ikan Budidaya Lebih Bersih: Peluang Besar untuk Peternak Ikan Masa Depan

Apa Itu Bacillus subtilis?

Bacillus subtilis adalah jenis bakteri baik (probiotik) yang selama ini dikenal aman dan bermanfaat bagi hewan ternak maupun manusia. Probiotik ini bekerja di saluran pencernaan dengan cara:

  1. Meningkatkan kinerja enzim pencernaan – sehingga ikan lebih efisien mencerna pakan.
  2. Menekan pertumbuhan bakteri jahat – probiotik bersaing dengan patogen, sehingga jumlah bakteri berbahaya bisa ditekan.
  3. Memicu sistem imun ikan – membuat tubuh ikan lebih siap menghadapi infeksi.

Dengan kata lain, probiotik ini adalah “pasukan baik” di usus ikan yang membantu menjaga kesehatan dari dalam.

Apa Itu Asam Rosmarinat?

Asam rosmarinat adalah senyawa alami yang banyak ditemukan dalam tanaman herbal beraroma khas, misalnya rosemary, basil, atau oregano. Senyawa ini tergolong polifenol, yang dikenal memiliki manfaat sebagai:

  • Antioksidan – melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas.
  • Antimikroba – menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur.
  • Anti-inflamasi – mengurangi peradangan dalam tubuh.

Dalam konteks perikanan, asam rosmarinat diharapkan bisa menjadi “perisai alami” yang menjaga kesehatan ikan sekaligus mendukung pertumbuhan optimal.

Penelitian: Menggabungkan Dua Kekuatan

Penelitian yang dilakukan oleh Shahraki dan timnya ini melibatkan 240 ekor ikan mas muda. Mereka dibagi menjadi beberapa kelompok dengan perlakuan berbeda:

  1. Kelompok kontrol – diberi pakan standar tanpa tambahan apa pun.
  2. Kelompok dengan probiotik Bacillus subtilis.
  3. Kelompok dengan asam rosmarinat.
  4. Kelompok dengan kombinasi probiotik + asam rosmarinat.

Selama masa percobaan, para peneliti memantau beberapa indikator penting:

  • Pertumbuhan ikan (berat badan, panjang tubuh).
  • Aktivitas enzim pencernaan.
  • Indeks antioksidan dan imunitas dalam darah.
  • Ketahanan terhadap infeksi bakteri Aeromonas hydrophila.

Hasil yang Menarik

Hasil penelitian menunjukkan bahwa:

  1. Pertumbuhan lebih baik – Ikan yang diberi pakan dengan kombinasi Bacillus subtilis dan asam rosmarinat tumbuh lebih cepat dibanding kelompok kontrol. Efisiensi pakan juga meningkat, artinya ikan lebih hemat makan tetapi hasilnya lebih maksimal.
  2. Pencernaan lebih optimal – Aktivitas enzim pencernaan meningkat signifikan. Ini artinya ikan mampu menyerap lebih banyak nutrisi dari pakan yang sama.
  3. Sistem imun lebih kuat – Kombinasi probiotik dan asam rosmarinat meningkatkan kadar antioksidan dan parameter imun dalam darah. Ikan menjadi lebih tahan terhadap stres dan paparan patogen.
  4. Tahan penyakit – Ketika diuji dengan paparan bakteri Aeromonas hydrophila, kelompok ikan yang mendapat kombinasi perlakuan memiliki tingkat kelangsungan hidup jauh lebih tinggi dibanding kelompok lain.

Dengan kata lain, kombinasi probiotik dan ekstrak herbal ini tidak hanya membuat ikan lebih sehat, tetapi juga lebih tangguh menghadapi penyakit mematikan.

Grafik suplementasi rosmarinic acid dan Bacillus subtilis dalam pakan ikan mas (Cyprinus carpio) menurunkan mortalitas akibat infeksi Aeromonas hydrophila, dengan kelompok T2 dan T3 memiliki tingkat kelangsungan hidup lebih tinggi dibandingkan kontrol (T0).

Apa Artinya untuk Peternakan Ikan?

Bagi peternak, hasil penelitian ini memberikan harapan besar. Ada beberapa poin penting yang bisa diambil:

  • Pengganti antibiotik – Selama ini, banyak peternak masih mengandalkan antibiotik untuk mencegah penyakit. Namun, penggunaan berlebihan bisa menimbulkan resistensi bakteri dan berbahaya bagi konsumen. Kombinasi probiotik dan senyawa herbal bisa menjadi alternatif yang lebih aman.
  • Peningkatan produktivitas – Pertumbuhan ikan yang lebih cepat dan efisiensi pakan yang lebih baik berarti keuntungan ekonomi yang lebih tinggi.
  • Keberlanjutan lingkungan – Pemanfaatan bahan alami seperti probiotik dan senyawa herbal lebih ramah lingkungan dibanding bahan kimia atau antibiotik sintetis.

Tantangan ke Depan

Walaupun hasilnya menjanjikan, penerapan di lapangan tentu masih menghadapi beberapa tantangan:

  1. Biaya produksi – Menambahkan probiotik dan asam rosmarinat ke dalam pakan membutuhkan biaya tambahan. Peternak kecil perlu dukungan agar bisa mengakses teknologi ini.
  2. Standarisasi dosis – Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui dosis optimal yang efektif namun tetap ekonomis.
  3. Penerimaan pasar – Konsumen perlu diedukasi bahwa ikan yang dibudidayakan dengan pakan probiotik-herbal lebih sehat dan aman dikonsumsi.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kombinasi probiotik Bacillus subtilis dan asam rosmarinat mampu meningkatkan pertumbuhan, memperkuat pencernaan, memperbaiki sistem imun, dan meningkatkan ketahanan ikan mas terhadap penyakit berbahaya.

Bagi dunia akuakultur, temuan ini bisa menjadi salah satu langkah menuju budidaya ikan yang lebih sehat, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan protein hewani dari ikan, inovasi seperti ini sangat penting untuk mendukung ketahanan pangan global.

Singkatnya, dengan memanfaatkan “pasukan bakteri baik” dan “kekuatan alami tanaman herbal”, masa depan budidaya ikan bisa menjadi lebih cerah, baik untuk peternak, konsumen, maupun lingkungan.

Baca juga artikel tentang: Inovasi Marikultur: Membawa Lobster, Bawal, dan Abalon ke Puncak Pasar Global

REFERENSI:

Shahraki, Sahar dkk. 2025. Protective efficacy of dietary rosmarinic acid and Bacillus subtilis on growth, health parameters and resistance against Aeromonas hydrophila in common carp (Cyprinus carpio). Animal Feed Science and Technology 323, 116276.

Scroll to Top