Ketika kita membicarakan hewan dalam dunia peternakan atau akuakultur, biasanya yang muncul di pikiran adalah ayam, sapi, kambing, atau ikan. Namun, ada satu kelompok hewan mikroskopis yang mungkin tak pernah kita dengar, tetapi menyimpan pelajaran besar tentang cara tubuh hewan makan, bertahan hidup, dan bahkan mengatur perilaku: Placozoa.
Placozoa adalah hewan laut yang sangat kecil, pipih, dan tidak memiliki organ-organ rumit seperti otak, jantung, atau usus. Meski sederhana, mereka punya cara hidup yang luar biasa menarik. Baru-baru ini, sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal PLOS One tahun 2025 berhasil mengungkap jenis-jenis sel unik pada Placozoa yang berhubungan dengan cara makan, sistem kekebalan tubuh, dan pengaturan perilaku.
Lalu, apa hubungannya dengan peternakan? Mari kita kupas lebih dalam, karena penelitian ini bisa memberi kita wawasan baru tentang bagaimana hewan (bahkan yang paling sederhana) mengelola energi dari pakan, melawan penyakit, dan menjaga keseimbangan tubuh.
Baca juga artikel tentang: Inovasi Marikultur: Membawa Lobster, Bawal, dan Abalon ke Puncak Pasar Global
Si Pipih Ajaib Tanpa Organ
Placozoa ukurannya hanya beberapa milimeter, berbentuk pipih dan tidak punya otot, tulang, maupun sistem saraf yang kompleks. Mereka hidup dengan cara merayap di permukaan laut hangat, memakan biofilm (lapisan tipis organisme mikroskopis yang menempel di permukaan).
Meskipun terlihat sederhana, Placozoa ternyata memiliki sel-sel sekretori (sel penghasil zat tertentu) yang sangat beragam. Sel inilah yang memungkinkan mereka mencerna makanan, melawan serangan penyakit, dan bahkan mengatur perilaku dasar.
Bayangkan, tanpa usus atau lambung, mereka tetap bisa mencerna makanan. Tanpa sistem imun seperti ayam atau sapi, mereka tetap bisa bertahan hidup di lingkungan laut yang penuh mikroba.

Dalam penelitian terbaru, para ilmuwan menganalisis ribuan sel dari empat spesies Placozoa. Mereka menemukan bahwa sel sekretori Placozoa jauh lebih beragam daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Ada sel yang menghasilkan glikoprotein atau peptida pendek, zat yang berfungsi sebagai “senjata kimia” untuk melawan patogen. Ada juga sel mirip dengan kelenjar pencernaan pada hewan lain, yang menghasilkan enzim untuk memecah makanan.
Menariknya, ada tujuh jenis sel peptidergik (penghasil peptida) dan dua jenis sel mukosit (penghasil lendir). Lendir ini berfungsi bukan hanya untuk membantu makan, tetapi juga sebagai pelindung dari bakteri dan virus.
Kalau kita tarik ke dunia peternakan, mekanisme sederhana ini bisa memberi gambaran bagaimana pakan dan aditif bisa memicu respons kekebalan pada hewan ternak. Misalnya, ayam atau ikan yang diberi probiotik tertentu mampu menghasilkan lendir pelindung di usus yang meningkatkan daya tahan tubuh.

Makan Tanpa Usus: Bagaimana Bisa?
Salah satu pertanyaan besar adalah: bagaimana Placozoa bisa mencerna makanan tanpa usus atau perut?
Jawabannya ada pada sel sekretori tadi. Saat Placozoa menempel pada biofilm, mereka mengeluarkan enzim pencerna dari sel tertentu. Enzim ini memecah makanan di luar tubuh, lalu hasil pecahan kecil itu diserap langsung.
Konsep ini mirip dengan bagaimana beberapa pakan fermentasi bekerja pada hewan ternak. Misalnya, pada sapi atau kambing, mikroba di rumen membantu memecah serat tanaman sebelum diserap tubuh. Pada Placozoa, proses itu terjadi di luar tubuh, tetapi prinsipnya sama: makanan harus diubah dulu sebelum bisa dimanfaatkan.
Kekebalan Tanpa Sistem Imun Kompleks
Placozoa juga memberi pelajaran berharga soal kekebalan. Mereka tidak punya sel imun khusus seperti ayam atau sapi, tetapi sel sekretori mereka bisa menghasilkan molekul pertahanan, seperti peptida antimikroba.
Ini menunjukkan bahwa pertahanan dasar terhadap penyakit bisa muncul dari mekanisme sederhana, bukan hanya dari sistem imun kompleks. Dalam peternakan, hal ini memberi inspirasi untuk mengembangkan pakan dengan zat bioaktif (misalnya dari tanaman herbal atau probiotik) yang bisa merangsang produksi molekul pertahanan alami pada hewan ternak.
Dari Hewan Pipih ke Revolusi Pakan
Apa yang bisa kita pelajari untuk praktik peternakan modern dari hewan sekecil Placozoa?
- Efisiensi Pencernaan
Placozoa menunjukkan bahwa makanan tidak harus dicerna dalam organ rumit. Hal ini menginspirasi riset tentang pakan fermentasi yang bisa membantu hewan ternak mencerna lebih cepat dan efisien. - Perlindungan Alami
Dengan hanya mengandalkan sel sekretori, Placozoa bisa melindungi diri dari mikroba berbahaya. Peternakan bisa mengadopsi pendekatan serupa dengan menambahkan aditif alami seperti enzim, probiotik, atau fitobiotik (ekstrak tanaman) ke dalam pakan. - Pengaturan Perilaku
Beberapa sel Placozoa juga terkait dengan regulasi perilaku lewat sinyal kimia. Ini bisa menjadi cerminan bagaimana nutrisi dan pakan memengaruhi perilaku hewan ternak, misalnya mengurangi stres atau meningkatkan nafsu makan.
Pelajaran Evolusi untuk Pertanian Berkelanjutan
Studi tentang Placozoa bukan hanya soal hewan laut mikroskopis, tetapi juga membuka wawasan tentang evolusi mekanisme dasar kehidupan. Dari hewan sederhana ini, kita bisa memahami bagaimana proses makan, bertahan hidup, dan bereaksi terhadap lingkungan berevolusi dari bentuk paling primitif hingga hewan kompleks seperti sapi atau manusia.
Dalam konteks peternakan, ini berarti kita bisa belajar bagaimana menciptakan sistem budidaya yang lebih alami, berkelanjutan, dan ramah lingkungan. Jika Placozoa bisa bertahan hanya dengan mekanisme sederhana, mungkin kita juga bisa menciptakan sistem pakan yang lebih efisien dan minim limbah, tanpa bergantung berlebihan pada antibiotik atau bahan kimia sintetis.
Placozoa mungkin hanya hewan laut kecil yang nyaris tak terlihat mata telanjang. Namun, penelitian tentang sel-sel sekretorinya membuka jendela besar untuk memahami pakan, kesehatan, dan perilaku hewan.
Dari mereka, kita belajar bahwa kesehatan dan produktivitas tidak selalu butuh sistem rumit, kadang cukup dengan mekanisme sederhana namun efisien. Dunia peternakan bisa mengambil inspirasi ini untuk merancang pakan yang lebih cerdas, meningkatkan ketahanan tubuh ternak, dan menciptakan sistem produksi yang lebih berkelanjutan.
Jadi, meski ukurannya kecil, Placozoa membawa pesan besar: kesederhanaan bisa menjadi kunci untuk menghadapi tantangan besar dalam produksi pangan di masa depan.
Baca juga artikel tentang: Ikan Budidaya Lebih Bersih: Peluang Besar untuk Peternak Ikan Masa Depan
REFERENSI:
Mayorova, Tatiana D dkk. 2025. Placozoan secretory cell types implicated in feeding, innate immunity and regulation of behavior. PLoS One 20 (4), e0311271.


