Kepiting Rakus, Panen Melimpah: Inovasi Pakan dengan Feed Attractant

Dalam usaha budidaya kepiting, terutama kepiting jenis mitten Cina (Eriocheir sinensis), para peternak menghadapi tantangan besar: bagaimana membuat hewan-hewan kecil ini mau makan dengan lahap, mencerna makanan dengan baik, serta tumbuh dengan cepat hingga cukup besar untuk dipanen.

Kepiting mitten Cina sendiri adalah salah satu jenis kepiting air tawar yang bernilai ekonomi tinggi. Hewan ini banyak dibudidayakan karena dagingnya dianggap lezat dan bernutrisi, serta memiliki harga jual yang menarik. Namun, sama seperti manusia, pertumbuhan kepiting sangat dipengaruhi oleh pola makan dan kualitas pakan yang diberikan.

Masalahnya, kepiting bukanlah hewan yang selalu mudah diberi makan. Ada kalanya mereka menunjukkan perilaku yang mirip dengan anak kecil yang sulit makan, pilih-pilih makanan atau bahkan menolak pakan tertentu. Jika kepiting tidak mau makan, maka asupan energi dan nutrisi yang mereka butuhkan untuk tumbuh tidak tercukupi. Akibatnya, pertumbuhan menjadi lambat, tingkat kelangsungan hidup menurun, dan waktu panen bisa semakin lama.

Oleh karena itu, memahami kebiasaan makan kepiting, menyediakan pakan yang sesuai dengan kebutuhan gizinya, serta menjaga kualitas pakan agar mudah dicerna menjadi kunci keberhasilan dalam budidaya. Dengan manajemen pakan yang baik, peternak dapat memastikan kepiting tumbuh sehat, cepat besar, dan akhirnya menghasilkan keuntungan yang optimal.

Untuk mengatasi masalah ini, para peneliti dari Tiongkok melakukan sebuah studi menarik yang dipublikasikan pada tahun 2025 di jurnal Aquaculture. Mereka ingin tahu: bahan apa yang paling efektif sebagai “feed attractant” atau penarik nafsu makan dalam pakan kepiting?

Baca juga artikel tentang: Inovasi Marikultur: Membawa Lobster, Bawal, dan Abalon ke Puncak Pasar Global

Apa Itu Feed Attractant?

Feed attractant bisa kita anggap sebagai “penyedap rasa” untuk hewan. Bahan ini ditambahkan ke dalam pakan dengan tujuan:

  • Membuat hewan lebih lahap makan.
  • Meningkatkan penyerapan nutrisi.
  • Mempercepat pertumbuhan.

Dalam penelitian ini, ada empat jenis feed attractant yang diuji:

  1. Squid paste (pasta cumi) – 2% dan 4%.
  2. Glutamic acid (asam glutamat) – 0,5% dan 1%.
  3. Nucleotides (senyawa pembentuk DNA/RNA) – 0,05% dan 0,1%.
  4. Dimethyl-beta-propiothetin (DMPT) – 0,04% dan 0,08%.

Kepiting muda diberi pakan yang sudah dicampur bahan-bahan tersebut selama delapan minggu, kemudian diamati pertumbuhan, nafsu makan, pencernaan, dan penyerapan gizinya.

Uji Coba: Dari Laboratorium ke Kolam

Eksperimen dilakukan dengan dua metode:

  • Feed choice behavior test: kepiting diberi beberapa pilihan pakan untuk melihat mana yang paling disukai.
  • Culture experiment: kepiting dibudidayakan selama delapan minggu dengan pakan khusus, lalu diukur pertumbuhannya.

Hasilnya konsisten: keempat bahan tadi memang bisa meningkatkan nafsu makan kepiting. Kepiting yang diberi pakan dengan tambahan attractant makan lebih banyak dalam waktu singkat, tumbuh lebih cepat, dan menunjukkan kesehatan tubuh yang lebih baik.

Penambahan berbagai atraktan pakan pada kepiting selama 8 minggu meningkatkan pertumbuhan, pemanfaatan pakan, aktivitas enzim, dan ekspresi gen, dengan efek terbaik diperoleh dari suplementasi 0,05% nukleotida.

Dari keempat bahan yang diuji, ternyata nucleotide dengan dosis 0,05% (N1) menunjukkan hasil paling menonjol. Efeknya antara lain:

  • Nafsu makan meningkat signifikan.
  • Peningkatan aktivitas enzim pencernaan.
  • Penyerapan protein dan lemak lebih baik.
  • Pertumbuhan tubuh lebih cepat dibanding kelompok lain.

Pasta cumi (squid paste) juga cukup efektif, terutama pada konsentrasi 2%, tapi efeknya tidak sebesar nucleotide.

Mengapa Nucleotide Bisa Sebegitu Ampuh?

Nucleotide adalah senyawa dasar penyusun DNA dan RNA. Pada hewan, zat ini berperan penting dalam:

  • Pertumbuhan sel baru → sangat penting untuk hewan muda yang sedang berkembang.
  • Fungsi kekebalan tubuh → meningkatkan daya tahan terhadap penyakit.
  • Efisiensi metabolisme → membantu tubuh memanfaatkan nutrisi lebih optimal.

Dengan kata lain, menambahkan nucleotide ke dalam pakan kepiting ibarat memberi “booster” alami agar tubuh mereka bisa bekerja lebih efisien.

Atraktan pada kepiting mengatur gen terkait nafsu makan dan meningkatkan enzim pencernaan sehingga memperbaiki perilaku makan, pemanfaatan nutrien, dan pada akhirnya mendorong pertumbuhan.

Bagi para peternak kepiting, temuan ini bisa menjadi solusi nyata:

  1. Efisiensi biaya pakan
    Dengan tambahan feed attractant yang tepat, kepiting makan lebih lahap dan cepat besar. Artinya, waktu panen bisa lebih singkat, sehingga biaya operasional berkurang.
  2. Kesehatan hewan lebih terjamin
    Kepiting yang gizinya tercukupi memiliki kekebalan tubuh lebih baik, sehingga risiko penyakit di kolam bisa ditekan.
  3. Hasil panen lebih berkualitas
    Kandungan protein dan lemak yang lebih tinggi membuat kepiting lebih bernilai di pasaran.

Tantangan dan Pertimbangan

Namun, tentu saja ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Biaya bahan tambahan: apakah nucleotide lebih mahal dibanding attractant lain seperti squid paste?
  • Ketersediaan bahan: tidak semua daerah mudah mendapatkan nucleotide dalam bentuk yang bisa dicampur ke pakan.
  • Dosis tepat: terlalu sedikit mungkin tidak efektif, terlalu banyak bisa mubazir bahkan berisiko menimbulkan efek samping.

Karena itu, peternak sebaiknya berkonsultasi dengan ahli nutrisi pakan atau mengikuti panduan dosis dari hasil penelitian sebelum mencoba.

Apa Artinya untuk Masa Depan Budidaya Kepiting?

Penelitian ini membuka jalan bagi pengembangan pakan kepiting yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Selama ini, banyak peternak mengandalkan pakan ikan rucah (ikan kecil hasil tangkapan laut). Padahal, ketergantungan pada ikan tangkap menambah tekanan pada ekosistem laut.

Dengan formula pakan buatan yang diberi tambahan feed attractant, budidaya kepiting bisa menjadi lebih berkelanjutan:

  • Tidak bergantung pada hasil tangkapan laut.
  • Pertumbuhan kepiting lebih cepat dan seragam.
  • Risiko pencemaran dari sisa pakan berkurang karena makanan lebih cepat habis.

Studi ini menunjukkan bahwa penambahan feed attractant, khususnya nucleotide dosis 0,05%, dapat meningkatkan nafsu makan, pencernaan, dan pertumbuhan kepiting mitten Cina muda.

Bagi peternak, ini berarti peluang untuk meningkatkan produktivitas, mempercepat panen, dan menghasilkan kepiting dengan kualitas lebih baik.

Dengan riset lanjutan, mungkin saja di masa depan ada formulasi pakan khusus kepiting yang lebih murah, mudah dibuat, dan ramah lingkungan, namun tetap mengandung bahan penarik nafsu makan yang terbukti efektif.

Baca juga artikel tentang: Ikan Budidaya Lebih Bersih: Peluang Besar untuk Peternak Ikan Masa Depan

REFERENSI:

Li, Wen dkk. 2025. Comparative effects of four feed attractants on growth, appetite, digestion and absorption in juvenile Chinese mitten crab (Eriocheir sinensis). Aquaculture 594, 741441.

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top