Di dunia yang jumlah penduduknya terus bertambah, kebutuhan akan protein berkualitas tinggi semakin meningkat. Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) menyebutkan bahwa produksi ikan dari akuakultur (budidaya ikan) sudah melampaui hasil tangkapan dari laut dan sungai. Tren ini diperkirakan akan terus berlanjut, menjadikan peternakan ikan sebagai salah satu tulang punggung penyedia makanan dunia.
Namun, beternak ikan bukan tanpa tantangan. Ikan yang dibudidayakan sering menghadapi berbagai masalah kesehatan, mulai dari serangan penyakit, kualitas air yang menurun, hingga perubahan lingkungan seperti naiknya suhu air atau ledakan alga beracun. Semua faktor ini dapat menurunkan pertumbuhan ikan, melemahkan sistem kekebalan tubuhnya, bahkan menyebabkan kematian massal.
Untuk itulah para peneliti mulai menggali konsep baru: chrono-immunonutrition.
Baca juga artikel tentang: Probiotik dan Herbal, Duo Ajaib Penjaga Kesehatan Ikan Mas
Apa Itu Chrono-Immunonutrition?
Secara sederhana, chrono-immunonutrition adalah pendekatan pemberian pakan ikan yang memperhatikan waktu biologis (ritme harian) sekaligus kandungan gizi yang mendukung sistem imun.
- Chrono berarti waktu. Tubuh makhluk hidup, termasuk ikan, memiliki jam biologis yang mengatur kapan metabolisme bekerja optimal. Misalnya, ada waktu tertentu di mana ikan lebih efisien mencerna makanan.
- Immuno berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh. Nutrisi tertentu dapat memperkuat pertahanan ikan dari penyakit.
- Nutrition adalah asupan gizi yang diberikan lewat pakan.
Jadi, chrono-immunonutrition dapat dipahami sebagai strategi memberi pakan ikan yang tepat jenisnya, pada waktu yang tepat, untuk menghasilkan ikan yang lebih sehat, kuat, dan tahan penyakit.

Bagaimana Nutrisi Mempengaruhi Kesehatan Ikan?
Pada manusia, kita sudah lama mengenal bahwa pola makan sehat bisa menurunkan risiko penyakit. Hal yang sama juga berlaku pada ikan. Nutrisi yang baik dapat:
- Mengurangi risiko infeksi penyakit – misalnya dengan meningkatkan produksi antibodi atau sel imun yang melawan patogen.
- Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap stres – seperti perubahan suhu air atau kekurangan oksigen.
- Mendukung pertumbuhan optimal – ikan yang sehat akan tumbuh lebih cepat dan lebih efisien mengubah pakan menjadi daging.
Organ penting yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah usus ikan. Usus bukan hanya tempat mencerna makanan, tetapi juga rumah bagi banyak sel imun dan mikroba baik yang membantu menjaga kesehatan tubuh.
Usus: “Benteng Pertahanan” Ikan
Di dalam usus ikan terdapat jaringan kekebalan yang disebut MALT (Mucosa-Associated Lymphoid Tissue). Di sinilah sel-sel penting seperti makrofag, limfosit, dan sel penyaji antigen bekerja sama untuk melawan patogen. Usus juga menghasilkan berbagai molekul seperti:
- Enzim pencernaan
- Peptida antimikroba
- Antibodi
Jika usus sehat, ikan mampu melawan penyakit lebih baik, mencerna pakan lebih efisien, dan tumbuh dengan optimal.

Beberapa penelitian terbaru bahkan menunjukkan bahwa mikroba baik di usus ikan bisa dilatih dengan nutrisi tertentu agar menghasilkan respons imun yang lebih kuat. Misalnya, probiotik seperti Bacillus subtilis mampu meningkatkan produksi protein antimikroba dan memperkuat dinding usus ikan.
Mengapa Waktu Pemberian Pakan Itu Penting?
Ikan, sama seperti manusia, memiliki ritme sirkadian—jam biologis internal yang mengatur kapan tubuh lebih aktif atau lebih tenang.
Jika pakan diberikan pada waktu yang sesuai dengan ritme biologis, nutrisi akan terserap lebih baik dan sistem imun bisa bekerja lebih optimal. Sebaliknya, jika jadwal pemberian pakan berantakan, ikan bisa mengalami stres metabolik yang justru melemahkan pertahanan tubuhnya.
Dengan demikian, chrono-immunonutrition berupaya menjawab dua hal sekaligus: apa yang diberikan dan kapan diberikan.
Manfaat Chrono-Immunonutrition bagi Akuakultur
- Mengurangi Kematian Ikan
Dengan sistem imun yang lebih kuat, ikan lebih tahan terhadap serangan bakteri, virus, dan jamur. Hal ini bisa mengurangi kerugian ekonomi peternak akibat kematian massal. - Meningkatkan Produktivitas
Ikan yang sehat tumbuh lebih cepat, sehingga waktu panen bisa lebih singkat. Peternak juga bisa menghemat biaya pakan karena konversi pakan menjadi daging lebih efisien. - Mengurangi Ketergantungan pada Antibiotik
Selama ini, banyak peternak mengandalkan antibiotik untuk mencegah penyakit. Namun, penggunaan berlebihan bisa menyebabkan resistensi antimikroba yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Dengan nutrisi yang tepat, kebutuhan antibiotik bisa ditekan. - Mendukung Keberlanjutan
Budidaya ikan yang lebih ramah lingkungan dan efisien sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), terutama dalam penyediaan pangan dan pengelolaan ekosistem perairan.
Contoh Praktis di Lapangan
Beberapa penelitian sudah mulai menguji pakan yang diperkaya dengan bahan-bahan tertentu, misalnya:
- Asam lemak omega-3 dari minyak ikan atau alga, yang terbukti mengurangi peradangan.
- Probiotik seperti Bacillus subtilis yang memperkuat dinding usus dan meningkatkan produksi molekul antimikroba.
- Vitamin C dan E yang berperan sebagai antioksidan, melindungi sel dari kerusakan akibat stres.
Jika bahan-bahan ini diberikan pada jam biologis yang tepat, respons imun ikan bisa meningkat secara signifikan.
Tantangan dan Masa Depan
Meskipun menjanjikan, penerapan chrono-immunonutrition masih menghadapi beberapa tantangan:
- Pengetahuan tentang jam biologis ikan masih terbatas dibandingkan manusia.
- Teknologi pemberian pakan otomatis diperlukan agar jadwal bisa lebih presisi.
- Biaya produksi pakan khusus mungkin lebih tinggi di awal, meskipun bisa terbayar dengan hasil panen yang lebih baik.
Namun, dengan semakin majunya teknologi sensor, kecerdasan buatan, dan pakan fungsional, konsep ini berpotensi menjadi standar baru dalam industri akuakultur global.
Chrono-immunonutrition bisa dianggap sebagai “seni memberi makan ikan” dengan pendekatan ilmiah yang lebih modern. Bukan hanya soal apa yang dimakan, tetapi juga kapan waktunya.
Dengan strategi ini, kita bisa menghasilkan ikan yang lebih kuat, sehat, dan tahan penyakit, sekaligus mendukung kebutuhan pangan dunia yang terus meningkat. Bagi peternak, ini bukan hanya soal keuntungan ekonomi, tetapi juga kontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan dan kesehatan manusia.
Baca juga artikel tentang: Kebun di Kubah Bulan: Mimpi Peternakan dan Pertanian Antarplanet
REFERENSI:
Morales-Lange, Byron dkk. 2025. Chrono-immunonutrition in aquaculture towards robust and resilient fish. Frontiers in Immunology 15, 1547738.


