Arang Kastanye: Rahasia Baru untuk Ternak Sehat dan Ramah Lingkungan

Ketika kita membicarakan pakan ternak, biasanya yang terlintas di pikiran adalah rumput, jagung, kedelai, atau dedak. Namun, seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, para peneliti mulai melirik bahan-bahan alternatif yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan. Salah satunya adalah biochar, arang yang dihasilkan dari biomassa, dan dalam penelitian terbaru, biochar yang berasal dari kayu kastanye mulai menunjukkan potensinya sebagai bahan pakan fungsional.

Lalu, apa itu biochar, bagaimana ia bisa digunakan sebagai pakan, dan mengapa hal ini penting bagi masa depan peternakan yang lebih sehat dan berkelanjutan? Mari kita kupas lebih dalam dengan bahasa yang mudah dipahami.

Baca juga artikel tentang: Produktivitas Tinggi Ikan Red Devil: Ancaman atau Sumber Baru untuk Peternak?

Apa Itu Biochar?

Biochar adalah bentuk arang yang dibuat melalui proses pembakaran biomassa (seperti kayu, limbah pertanian, atau kulit buah) pada suhu tinggi dengan oksigen yang terbatas. Proses ini dikenal dengan istilah pirolisis. Hasilnya adalah arang dengan struktur berpori yang kaya akan karbon.

Selama ini, biochar banyak dikenal sebagai bahan untuk memperbaiki tanah. Biochar bisa menyimpan karbon dalam jangka panjang, meningkatkan kesuburan tanah, serta mengurangi emisi gas rumah kaca. Namun, penelitian terbaru menemukan bahwa biochar juga punya manfaat bila digunakan dalam pakan ternak.

Khususnya, biochar dari kastanye ternyata memiliki senyawa aktif yang bisa memberikan efek kesehatan bagi hewan ternak, sekaligus ramah bagi lingkungan.

Biochar Kastanye: Lebih dari Sekadar Arang

Dalam studi yang dipublikasikan tahun 2025 di jurnal Applied Sciences, para peneliti menguji biochar dari kastanye dengan berbagai pendekatan ilmiah, mulai dari analisis morfologi, kimia, hingga metabolomik. Hasilnya cukup mengejutkan: biochar kastanye tidak hanya aman, tetapi juga punya fungsi biologis yang menguntungkan.

Beberapa manfaat yang ditemukan antara lain:

  1. Detoksifikasi alami
    Biochar dapat menyerap senyawa berbahaya dalam saluran pencernaan ternak, seperti toksin dari jamur atau limbah pakan, sehingga tubuh hewan lebih sehat.
  2. Menghambat bakteri patogen
    Penelitian menunjukkan biochar kastanye mampu menekan pertumbuhan bakteri berbahaya seperti E. coli hingga lebih dari 25% hanya dalam beberapa jam. Artinya, biochar bisa membantu menurunkan risiko penyakit pencernaan pada hewan.
  3. Tidak merugikan bakteri baik
    Yang menarik, biochar tidak mengganggu keberadaan bakteri probiotik yang penting bagi pencernaan, seperti Lactiplantibacillus plantarum dan Limosilactobacillus reuteri. Jadi, keseimbangan mikroba dalam usus tetap terjaga.
  4. Ramah lingkungan
    Produksi biochar kastanye termasuk dalam konsep ekonomi sirkular: limbah biomassa dari hutan atau perkebunan kastanye diolah menjadi produk bernilai tambah. Selain itu, biochar juga berfungsi menyimpan karbon, membantu mengurangi emisi gas rumah kaca.
Analisis morfologi biochar dari biomassa agro-residu kastanye dengan mikroskop elektron pemindaian (SEM).

Apa Itu “Pakan Fungsional”?

Istilah ini mungkin terdengar asing. Pakan fungsional adalah pakan yang bukan hanya memberi nutrisi dasar (seperti energi dan protein), tetapi juga punya efek tambahan yang menyehatkan hewan.

Contohnya:

  • Probiotik dalam pakan ayam yang membuat usus lebih sehat.
  • Tanaman herbal seperti kunyit atau kayu manis yang menekan peradangan.
  • Dan kini, biochar kastanye yang membantu detoksifikasi sekaligus mendukung keseimbangan mikrobiota usus.

Dengan kata lain, pakan fungsional adalah cara “modern” untuk merawat ternak, mengurangi ketergantungan pada antibiotik, dan mendukung kesejahteraan hewan.

Mengapa Hal Ini Penting?

1. Menjawab masalah resistensi antibiotik

Selama beberapa dekade, antibiotik sering dipakai dalam peternakan, bukan hanya untuk mengobati tetapi juga mencegah penyakit dan mempercepat pertumbuhan. Akibatnya, muncul masalah serius: bakteri resisten antibiotik yang bisa membahayakan manusia.
Penggunaan biochar sebagai pakan fungsional bisa menjadi solusi alami untuk menjaga kesehatan ternak tanpa bergantung pada antibiotik.

2. Menekan biaya produksi dan meningkatkan efisiensi

Hewan ternak yang sehat akan makan lebih baik, mencerna pakan lebih optimal, dan tumbuh lebih cepat. Jika biochar bisa membantu memperbaiki pencernaan dan menurunkan risiko penyakit, maka peternak dapat menghemat biaya obat sekaligus meningkatkan produktivitas.

3. Lingkungan lebih lestari

Biochar tidak hanya bermanfaat bagi hewan, tetapi juga bagi bumi. Produksi dan penggunaannya mendukung penyimpanan karbon, mengurangi limbah, dan menurunkan emisi gas rumah kaca. Ini sejalan dengan tuntutan dunia modern: peternakan harus lebih ramah lingkungan.

Bagaimana Cara Kerjanya?

Penelitian menemukan bahwa biochar kastanye mengandung senyawa bioaktif seperti asam hidroksibenzoat dan asam suksinat. Senyawa ini bisa menghambat proses biologis tertentu pada bakteri patogen, seperti kemampuan mereka membentuk biofilm (lapisan pelindung yang membuat bakteri sulit dibasmi).

Dengan kata lain, biochar “mengganggu komunikasi” bakteri jahat sehingga mereka tidak bisa berkembang biak dengan mudah. Namun, bakteri baik dibiarkan tetap tumbuh normal.

Penambahan biochar CB pada konsentrasi 50 dan 100 µL/mL meningkatkan pertumbuhan L. reuteri dan L. plantarum secara signifikan dibandingkan kontrol pada titik waktu tertentu (p < 0,05).

Meski hasil penelitian terlihat menjanjikan, ada beberapa hal yang masih perlu dikaji:

  • Standarisasi produk biochar. Tidak semua biochar sama. Kualitasnya bisa berbeda tergantung bahan baku dan cara produksinya.
  • Dosis optimal. Penelitian perlu memastikan seberapa banyak biochar yang aman dan efektif dalam pakan ternak.
  • Uji lapangan jangka panjang. Studi saat ini masih terbatas dalam skala laboratorium atau uji kecil. Perlu penelitian lebih besar pada peternakan nyata.

Masa Depan Biochar Kastanye dalam Peternakan

Jika tantangan-tantangan tersebut bisa diatasi, biochar kastanye bisa menjadi bagian penting dari strategi peternakan modern. Ia dapat membantu:

  • Mengurangi penggunaan antibiotik,
  • Menyehatkan ternak,
  • Menurunkan polusi,
  • Dan mendukung sistem pertanian berkelanjutan.

Bayangkan di masa depan, peternakan sapi, kambing, atau ayam bukan hanya menghasilkan daging, susu, dan telur, tetapi juga berkontribusi pada penyimpanan karbon dan pelestarian lingkungan. Biochar bisa menjadi jembatan menuju visi tersebut.

Biochar kastanye mungkin terdengar seperti ide aneh, arang untuk pakan ternak? Namun, penelitian terbaru membuktikan bahwa inovasi seperti inilah yang kita butuhkan untuk menghadapi tantangan global: mulai dari resistensi antibiotik, biaya produksi, hingga krisis iklim.

Dengan memanfaatkan biochar sebagai pakan fungsional, kita tidak hanya memberi makan hewan, tetapi juga menjaga kesehatan mereka, melindungi lingkungan, dan mendukung pertanian yang lebih berkelanjutan.

Arang bukan lagi sekadar abu masa lalu, tetapi bisa menjadi cahaya masa depan peternakan.

Baca juga artikel tentang: Inovasi Marikultur: Membawa Lobster, Bawal, dan Abalon ke Puncak Pasar Global

REFERENSI:

Reggi, Serena dkk. 2025. Metabolomic Insights into the Potential of Chestnut Biochar as a Functional Feed Ingredient. Applied Sciences 15 (3), 1084.

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top