Pelacakan Ikan Masa Depan: Mengurangi Pakan Terbuang, Menambah Untung Peternak

Bayangkan sebuah kolam besar berisi ribuan ikan yang berenang ke sana ke mari. Bagi mata manusia, semua ikan itu tampak serupa: bentuknya hampir sama, gerakannya mirip, dan sering kali sulit dibedakan satu sama lain. Namun, di balik keseragaman itu, ada dinamika luar biasa yang menentukan kesehatan, pertumbuhan, dan kesejahteraan ikan.

Inilah tantangan besar yang dihadapi dunia akuakultur modern atau peternakan ikan masa kini: bagaimana memantau banyak ikan sekaligus dengan akurat, cepat, dan tanpa mengganggu kehidupan mereka?

Sebuah penelitian terbaru yang terbit di jurnal Expert Systems with Applications (2025) mencoba menjawab pertanyaan ini dengan memperkenalkan pendekatan baru bernama Uniform and Deformable Multi-Fish Tracking (UD-MFT). Teknologi ini memungkinkan peternak atau sistem pintar untuk melacak ikan dalam jumlah besar secara real-time, bahkan ketika ikan bergerak dengan bentuk tubuh yang berubah-ubah.

Baca juga artikel tentang: Airborne Transmission: Puzzle Baru Penyebaran Flu Burung di Peternakan

Mengapa Pelacakan Ikan Itu Penting?

Pelacakan ikan bukan sekadar menghitung berapa banyak ikan di kolam. Lebih dari itu, teknologi ini bisa membantu:

  1. Memantau kesehatan ikan.
    Perubahan perilaku renang bisa menjadi tanda awal adanya penyakit atau stres.
  2. Mengukur pertumbuhan.
    Dengan melacak ukuran dan bentuk ikan dari waktu ke waktu, peternak bisa tahu apakah ikan tumbuh dengan baik atau tidak.
  3. Mengoptimalkan pakan.
    Sistem pelacakan bisa memberi gambaran kapan ikan paling aktif makan, sehingga pakan tidak terbuang sia-sia.
  4. Meningkatkan efisiensi panen.
    Dengan data per individu atau kelompok ikan, panen bisa dilakukan lebih selektif sesuai ukuran yang diinginkan pasar.

Masalahnya, ikan bukanlah benda statis seperti mobil di jalan atau orang yang berjalan di trotoar. Ikan selalu bergerak lincah, tubuhnya bisa melengkung, memendek, atau melebar tergantung arah renangnya. Inilah yang membuat sistem pelacakan biasa kesulitan mengenali mereka dengan konsisten.

Tantangan: Keseragaman dan Deformasi

Dua kata kunci dari penelitian ini adalah uniformity (keseragaman) dan deformation (perubahan bentuk).

  • Keseragaman (uniformity):
    Ikan dalam satu kolam biasanya punya warna, ukuran, dan bentuk yang mirip. Bagi kamera atau algoritma komputer, sulit membedakan individu satu dengan lainnya.
  • Deformasi (deformation):
    Saat berenang, tubuh ikan melentur, ekor berayun, dan sirip bergerak. Bentuk tubuh yang berubah-ubah ini membuat sistem pelacakan komputer sering “bingung” karena objek yang dilihat tidak selalu sama dari waktu ke waktu.

Jika kedua tantangan ini digabungkan, banyak ikan mirip yang terus berubah bentuk maka pelacakan real-time jadi tantangan teknis yang luar biasa.

Apa Itu UD-MFT?

Untuk mengatasi masalah tersebut, para peneliti mengembangkan Uniform and Deformable Multi-Fish Tracking (UD-MFT) Benchmark. Singkatnya, UD-MFT adalah sebuah standar baru atau “tolok ukur” yang dirancang khusus untuk melatih dan menguji sistem pelacakan ikan.

Berbeda dengan dataset atau metode pelacakan sebelumnya (yang biasanya dibuat untuk objek seperti mobil, manusia, atau hewan darat), UD-MFT sepenuhnya fokus pada ikan di lingkungan akuakultur modern.

Metode pelacakan ikan dengan mendeteksi ikan baru lalu memperkirakan area dan arah pencarian berdasarkan panjang tubuh serta arah gerakan sebelumnya untuk mengaitkan posisi ikan dari waktu ke waktu.

Di dalamnya terdapat kumpulan data rekaman ikan dari peternakan intensif, lengkap dengan informasi:

  • Bagaimana bentuk ikan berubah ketika berenang.
  • Bagaimana mereka bergerombol hingga sebagian tubuh tertutup (occlusion).
  • Bagaimana mereka kadang “menghilang” dari kamera lalu muncul kembali.

Dengan dataset ini, para ilmuwan komputer bisa mengembangkan algoritma baru yang lebih cerdas dalam membedakan dan melacak ikan, meski dalam kondisi rumit.

Bagaimana Cara Kerjanya?

Sistem UD-MFT bekerja dengan prinsip Multi-Object Tracking (MOT), yaitu kemampuan komputer untuk mengenali banyak objek sekaligus. Bedanya, UD-MFT menambahkan pemahaman khusus tentang perubahan bentuk dan keseragaman ikan.

Tahapannya meliputi:

  1. Perekaman video real-time di kolam atau akuarium skala industri.
  2. Pengolahan gambar untuk mendeteksi posisi ikan satu per satu.
  3. Analisis deformasi tubuh untuk memahami bahwa ikan yang bentuknya berubah tetaplah individu yang sama.
  4. Pencatatan data tentang pergerakan, ukuran, dan interaksi antar-ikan.

Dalam uji coba, UD-MFT dibandingkan dengan metode pelacakan lain, dan hasilnya menunjukkan akurasi lebih tinggi dalam kondisi nyata peternakan ikan.

Gambar visualisasi pola sebaran data berbagai hewan (seperti ayam, rusa, lumba-lumba, kelinci, dan lainnya) untuk membandingkan keseragaman dan deformasi sebagai tolok ukur analisis multi-fish secara real-time.

Jika teknologi ini diadopsi secara luas, dampaknya bisa sangat besar bagi industri akuakultur:

  • Produktivitas meningkat. Peternak bisa memantau ribuan ikan sekaligus tanpa tenaga manusia yang besar.
  • Kesehatan ikan lebih terjamin. Sistem bisa mendeteksi perilaku abnormal lebih cepat.
  • Penggunaan pakan lebih efisien. Data perilaku makan ikan membuat distribusi pakan lebih tepat sasaran.
  • Keberlanjutan lingkungan. Dengan efisiensi pakan dan pemantauan kesehatan, limbah dari peternakan ikan bisa berkurang.
  • Penghematan biaya. Meski investasi awal cukup besar, otomatisasi ini berpotensi mengurangi biaya operasional jangka panjang.

Masa Depan Peternakan Ikan Pintar

Penelitian ini bukan sekadar eksperimen laboratorium. Para peneliti berharap UD-MFT bisa menjadi platform global untuk mengembangkan algoritma pelacakan ikan di masa depan. Dengan standar ini, setiap inovasi baru bisa diuji dengan cara yang konsisten dan praktis.

Bayangkan 5–10 tahun ke depan: peternakan ikan mungkin akan lebih mirip pabrik pintar, dengan kamera dan sensor canggih yang memantau setiap gerakan ikan, memberi pakan otomatis sesuai kebutuhan, bahkan memperingatkan jika ada tanda-tanda penyakit.

Bagi konsumen, hal ini bisa berarti ikan yang lebih sehat, lebih aman dikonsumsi, dan diproduksi secara berkelanjutan.

Dunia akuakultur sedang bergerak menuju era baru: peternakan ikan berbasis data dan kecerdasan buatan. Dengan teknologi seperti UD-MFT, tantangan besar berupa keseragaman dan deformasi ikan saat berenang bisa diatasi.

Hasil akhirnya bukan hanya meningkatkan keuntungan peternak, tapi juga mendukung ketahanan pangan global, mengingat ikan adalah salah satu sumber protein utama bagi miliaran orang di dunia.

Jadi, lain kali ketika Anda menyantap ikan bakar atau sup ikan, ingatlah bahwa mungkin saja ikan itu pernah dipantau oleh sistem canggih yang bekerja 24 jam sehari untuk memastikan kesehatannya sejak masih di kolam.

Baca juga artikel tentang: Probiotik dan Herbal, Duo Ajaib Penjaga Kesehatan Ikan Mas

REFERENSI:

Huang, Jinze dkk. 2025. Uniformity and deformation: A benchmark for multi-fish real-time tracking in the farming. Expert Systems with Applications 264, 125653.

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top