DATS: Inovasi Digital yang Membawa Peternakan ke Era Baru

Bayangkan sebuah peternakan sapi perah di mana sapi-sapi diperah secara otomatis tanpa campur tangan tangan manusia, pakan diberikan sesuai kebutuhan gizi masing-masing hewan, dan kesehatan setiap sapi dipantau oleh sensor yang menempel di tubuhnya. Kedengarannya seperti adegan dari film fiksi ilmiah? Nyatanya, inilah masa depan peternakan modern yang mulai terwujud berkat teknologi digital.

Sebuah kajian terbaru yang diterbitkan dalam Smart Agricultural Technology (2025) membahas manfaat ekonomi dan lingkungan dari penerapan Digital Agricultural Technological Solutions (DATSs) dalam sistem peternakan. Penelitian ini menganalisis data dari 52 studi ilmiah yang telah dipublikasikan, lalu merangkum apa saja dampak positif dari peternakan berbasis teknologi digital.

Hasilnya cukup mengejutkan: teknologi digital tidak hanya membantu peternak meningkatkan efisiensi produksi, tetapi juga mampu mengurangi jejak lingkungan dari peternakan, termasuk penggunaan air, pakan, hingga emisi gas rumah kaca.

Baca juga artikel tentang: Lebih dari Sekadar Sawah: Bagaimana Peternakan Itik Membantu Petani Lawan Hama dan Hemat Pupuk

Apa Itu DATS?

DATS adalah singkatan dari Digital Agricultural Technological Solutions, atau solusi teknologi digital untuk pertanian. Dalam konteks peternakan, DATS meliputi beberapa kategori utama:

  1. Sistem Perah Otomatis (Automated Milking Systems/AMS)
    Mesin ini memungkinkan sapi perah untuk diperah tanpa perlu banyak tenaga kerja manusia. Sapi dapat masuk ke mesin kapan saja mereka merasa nyaman, lalu mesin akan otomatis membersihkan, memasang alat perah, dan mencatat jumlah susu yang dihasilkan.
  2. Teknologi Pakan dan Pengukuran Berat Hidup
    Sensor dapat memantau berapa banyak pakan yang dikonsumsi hewan, sekaligus mengukur pertumbuhan bobot tubuhnya secara real time. Hal ini membantu peternak menyesuaikan jumlah pakan agar tidak berlebihan dan sesuai kebutuhan nutrisi ternak.
  3. Teknologi Kesehatan
    Alat pemantau kesehatan seperti kalung pintar atau sensor pada telinga hewan mampu mendeteksi tanda-tanda awal penyakit, perubahan suhu tubuh, hingga pola aktivitas ternak. Dengan deteksi dini, pengobatan bisa lebih cepat dan risiko penyebaran penyakit berkurang drastis.

Manfaat Ekonomi: Hemat Biaya dan Lebih Efisien

Salah satu keuntungan terbesar dari penerapan teknologi digital di peternakan adalah efisiensi biaya. Misalnya, dengan sistem perah otomatis, jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan bisa berkurang. Peternak tidak perlu lagi menghabiskan waktu berjam-jam untuk memerah sapi secara manual.

Selain itu, pemantauan kesehatan ternak yang lebih canggih membantu mencegah penyakit menyebar luas. Biaya pengobatan yang biasanya besar bisa ditekan, sementara tingkat kelangsungan hidup ternak meningkat.

Penelitian digital pada peternakan paling banyak berfokus pada sapi perah, terutama dalam bidang pemantauan kesehatan dan kesejahteraan hewan, dibandingkan dengan sistem pemerahan otomatis atau pengukuran pakan dan bobot hidup.

Manajemen pakan yang lebih presisi juga berdampak langsung pada penghematan biaya. Pakan adalah komponen terbesar dalam biaya produksi peternakan—bisa mencapai 60–70%. Dengan teknologi yang mampu menghitung kebutuhan gizi individu, tidak ada pakan yang terbuang percuma.

Manfaat Lingkungan: Lebih Ramah Bumi

Peternakan seringkali dikritik sebagai salah satu penyumbang terbesar gas rumah kaca, terutama metana dari sapi. Namun, teknologi digital ternyata bisa membantu mengurangi dampak negatif ini.

Dengan pemberian pakan yang lebih tepat sasaran, jumlah pakan berlebih yang berpotensi menghasilkan gas buangan bisa diminimalkan. Selain itu, sensor kesehatan dan manajemen kotoran hewan juga berperan dalam mengurangi polusi air dan tanah.

Dalam jangka panjang, penerapan teknologi digital memungkinkan peternakan menjadi lebih berkelanjutan. Artinya, peternakan bisa terus menghasilkan daging, susu, dan telur yang dibutuhkan masyarakat, tanpa merusak lingkungan.

Tantangan yang Harus Diatasi

Meski banyak manfaatnya, adopsi teknologi digital dalam peternakan juga menghadapi tantangan besar.

  • Biaya awal yang tinggi: Mesin perah otomatis, sensor kesehatan, dan sistem digital lainnya membutuhkan investasi besar di awal. Hal ini bisa memberatkan peternak kecil.
  • Keterampilan teknologi: Tidak semua peternak terbiasa menggunakan perangkat digital atau menganalisis data. Perlu ada pelatihan agar teknologi ini benar-benar bisa dimanfaatkan secara optimal.
  • Keadilan akses: Jika hanya peternak besar yang bisa mengakses teknologi ini, bisa muncul kesenjangan dalam industri peternakan. Dukungan pemerintah atau subsidi teknologi mungkin diperlukan agar peternak kecil juga bisa ikut menikmati manfaatnya.

Peternakan Masa Depan

Bayangkan di masa depan, sebuah aplikasi di ponsel peternak bisa menampilkan seluruh kondisi kandang dalam satu layar: jumlah susu yang diperah hari ini, hewan mana yang butuh lebih banyak pakan, atau sapi mana yang sedang sakit dan perlu perawatan. Semua bisa dipantau dari jarak jauh, bahkan saat peternak sedang tidak berada di lokasi.

Dengan data yang terkumpul setiap hari, peternak bisa membuat keputusan yang lebih cerdas. Misalnya, menentukan kapan waktu terbaik untuk mengawinkan sapi, kapan harus memberikan vaksin, atau kapan harus mengurangi jumlah pakan agar efisiensi meningkat.

Teknologi digital juga membuka peluang bagi sistem pertanian terpadu. Misalnya, limbah kotoran ternak bisa diolah menjadi biogas untuk energi listrik di peternakan, atau dimanfaatkan kembali sebagai pupuk organik untuk tanaman.

Kajian terbaru tentang Digital Agricultural Technological Solutions (DATS) menunjukkan bahwa teknologi digital bukan hanya sekadar tren, melainkan kebutuhan bagi masa depan peternakan. Dari sistem perah otomatis hingga sensor kesehatan, semua inovasi ini mampu memberikan manfaat ganda: hemat biaya sekaligus ramah lingkungan.

Tantangan memang ada, terutama soal biaya dan keterampilan teknis. Namun dengan dukungan kebijakan yang tepat, pelatihan, serta adopsi teknologi yang lebih luas, peternakan digital bisa menjadi solusi nyata untuk menjawab kebutuhan pangan global tanpa merusak bumi.

Masa depan peternakan ada di tangan teknologi. Dan semakin cepat kita beradaptasi, semakin besar peluang kita untuk menghadirkan industri peternakan yang sehat, efisien, dan berkelanjutan.

Baca juga artikel tentang: Peternakan Kelinci Berkelanjutan: Manfaat Allicin, Likopen, Vitamin E & C

REFERENSI:

Papadopoulos, George dkk. 2025. Economic and Environmental Benefits of Digital Agricultural Technological Solutions in Livestock Farming: A Review. Smart Agricultural Technology, 100783.

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top