Bayangkan sebuah peternakan sapi atau ayam yang tidak hanya menghasilkan daging, susu, atau telur, tetapi juga bisa mengatur energi sendiri secara cerdas, tanpa banyak bergantung pada listrik dari luar. Inilah visi baru dari dunia peternakan modern, di mana teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dipakai untuk menghemat energi, mengurangi polusi, dan bahkan mendukung ketahanan energi di tingkat lokal.
Sebuah studi terbaru yang terbit di Scientific Reports (2025) mengungkap bagaimana sistem energi peternakan dapat dioptimalkan dengan bantuan kecerdasan komputasional, khususnya menggunakan algoritma pintar. Hasilnya sangat menjanjikan: konsumsi energi bisa ditekan, emisi karbon berkurang drastis, dan pemanfaatan energi terbarukan meningkat.
Peternakan modern membutuhkan energi dalam jumlah besar. Dari penerangan kandang, pompa air, sistem ventilasi, pendingin susu, hingga mesin pakan otomatis semua membutuhkan listrik. Ketergantungan ini seringkali membuat peternakan menjadi konsumen energi yang rakus dan menghasilkan jejak karbon yang cukup besar.

Sebagai contoh, sebuah peternakan sapi perah berukuran menengah bisa menghabiskan ribuan kilowatt-jam listrik per bulan. Jika listrik tersebut berasal dari sumber energi fosil, maka polusi yang dihasilkan tentu sangat tinggi.
Di sisi lain, harga energi terus naik dan perubahan iklim menuntut sektor peternakan untuk lebih ramah lingkungan. Inilah mengapa inovasi dalam pengelolaan energi menjadi sangat penting.
Baca juga artikel tentang: Peternakan Kelinci Berkelanjutan: Manfaat Allicin, Likopen, Vitamin E & C
Solusi: Kecerdasan Komputasional
Penelitian ini mengusulkan penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk mengelola sistem energi peternakan. Lebih spesifik, mereka menggunakan pendekatan yang disebut algoritma genetika, sebuah metode dalam AI yang meniru cara kerja evolusi alam, yakni seleksi, mutasi, dan kombinasi, untuk mencari solusi terbaik dari suatu masalah yang rumit.

Dengan algoritma ini, sistem energi peternakan bisa:
- Mengatur konsumsi energi secara dinamis
Sistem bisa menyesuaikan penggunaan listrik sesuai kebutuhan nyata di lapangan. Misalnya, jika cuaca panas, sistem akan lebih banyak menyalakan kipas dan pendingin, tetapi tetap mencari cara agar efisien. - Memaksimalkan energi terbarukan
AI bisa menentukan kapan lebih baik menggunakan panel surya, kapan memakai generator biogas dari kotoran ternak, atau kapan tetap bergantung pada jaringan listrik umum. - Mengurangi emisi karbon
Dengan kombinasi yang tepat, emisi CO₂ bisa berkurang drastis. Studi ini mencatat penurunan emisi dari 1263 kg per hari menjadi hanya 92,3 kg per hari. - Meningkatkan stabilitas energi
Jika ada pemadaman listrik dari PLN atau cuaca ekstrem, sistem tetap bisa menjaga agar operasional peternakan tidak terganggu.
Studi Kasus di Ukraina
Penelitian ini diuji pada sebuah peternakan bernama Volyn Nova LLC di Ukraina. Di sana, para peneliti memasang model optimasi energi dengan sistem Python 3.10 yang mampu melakukan perhitungan intensif untuk mengatur konsumsi listrik harian.
Hasilnya cukup spektakuler: selain penurunan emisi karbon, peternakan ini juga berhasil meningkatkan penggunaan energi terbarukan, seperti tenaga surya dan biogas. Dengan demikian, biaya listrik turun, lingkungan lebih bersih, dan peternakan menjadi lebih mandiri secara energi.

Ada beberapa alasan mengapa inovasi ini bisa menjadi tonggak penting:
- Ketahanan energi lokal
Di banyak negara, peternakan berada di daerah pedesaan yang sering kesulitan pasokan listrik. Sistem energi cerdas bisa membuat peternakan lebih mandiri, tidak terlalu bergantung pada jaringan listrik pusat. - Ramah lingkungan
Penggunaan energi fosil adalah salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca. Dengan menggantinya dengan panel surya, biogas, atau sumber energi terbarukan lain yang diatur AI, jejak karbon peternakan bisa ditekan. - Efisiensi biaya
Peternak bisa mengurangi tagihan listrik bulanan secara signifikan. Dalam jangka panjang, biaya investasi teknologi ini bisa tertutup dengan penghematan energi. - Skalabilitas global
Teknologi ini tidak hanya cocok di Ukraina. Peternakan sapi di Brasil, peternakan ayam di Indonesia, atau peternakan kambing di Afrika bisa mengadopsinya, tentu dengan penyesuaian kondisi lokal.

Jika kita melihat kondisi di Indonesia, banyak peternakan rakyat dan peternakan besar menghadapi masalah yang sama: biaya energi tinggi dan limbah yang menumpuk. Dengan sistem energi pintar ini, kotoran ternak bisa diubah jadi biogas, dikombinasikan dengan panel surya, dan dikelola dengan AI agar efisien.
Bayangkan sebuah peternakan sapi di Jawa Tengah yang tidak hanya menghasilkan daging dan susu, tetapi juga listrik untuk kebutuhan kandang, bahkan kelebihan energi bisa dijual ke PLN. Hal ini bisa mengubah wajah peternakan Indonesia menjadi lebih hijau dan berdaya saing global.
Tantangan Implementasi
Tentu, jalan menuju peternakan cerdas bertenaga AI tidak selalu mulus. Ada beberapa tantangan yang harus dihadapi:
- Biaya awal investasi tinggi untuk perangkat keras (panel surya, sensor, komputer).
- Kurangnya keterampilan teknis di kalangan peternak tradisional.
- Kebijakan energi yang belum sepenuhnya mendukung integrasi energi terbarukan di tingkat peternakan kecil.
Namun, dengan dukungan pemerintah, universitas, dan startup teknologi, tantangan ini bisa diatasi.
Peternakan masa depan tidak hanya berbicara tentang daging, susu, atau telur. Ia juga bicara tentang efisiensi energi, kemandirian, dan keberlanjutan. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa dengan bantuan kecerdasan buatan, peternakan bisa menjadi lebih hijau, hemat biaya, dan ramah lingkungan.
Jika teknologi ini terus dikembangkan, bukan tidak mungkin peternakan di masa depan akan menjadi “pabrik pangan sekaligus pembangkit listrik mini” yang mandiri, cerdas, dan berkelanjutan.
Baca juga artikel tentang: Lebih dari Sekadar Sawah: Bagaimana Peternakan Itik Membantu Petani Lawan Hama dan Hemat Pupuk
REFERENSI:
Tryhuba, Anatoliy dkk. 2025. Optimizing energy systems of livestock farms with computational intelligence for achieving energy autonomy. Scientific Reports 15 (1), 10777.


