Bayangkan seekor sapi memakai sebuah kalung pintar. Kalung itu bukan sekadar aksesori atau hiasan, tetapi sebuah perangkat canggih yang dilengkapi sensor. Dengan alat ini, kesehatan sapi bisa dipantau secara terus-menerus: mulai dari mencatat aktivitas gerak, pola makan, hingga mendeteksi tanda-tanda awal penyakit. Jika ada gejala yang tidak normal, misalnya sapi tampak kurang aktif atau suhunya meningkat, kalung tersebut bisa langsung mengirimkan peringatan kepada peternak melalui aplikasi di ponsel.
Teknologi semacam ini bukan lagi fiksi ilmiah. Ia sudah mulai diterapkan dalam dunia yang disebut precision livestock farming atau peternakan presisi. Secara sederhana, peternakan presisi adalah cara beternak dengan memanfaatkan teknologi modern. Seperti sensor, kamera, robot, hingga kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk memantau kondisi ternak satu per satu secara detail. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi, kesehatan hewan, dan produktivitas, sekaligus mengurangi biaya dan risiko kerugian.
Dengan pendekatan ini, peternak tidak lagi harus mengandalkan pengamatan manual yang terbatas. Mereka bisa mendapatkan data akurat secara real-time, sehingga keputusan yang diambil lebih cepat dan tepat. Contohnya, bila ada sapi yang menunjukkan gejala sakit, penanganan bisa dilakukan sejak dini sebelum penyakit menyebar ke seluruh kawanan.
Dengan kata lain, teknologi ini mengubah cara kita beternak: dari sistem tradisional yang serba umum menjadi sistem cerdas yang spesifik pada tiap hewan. Hasilnya bukan hanya ternak yang lebih sehat, tetapi juga peternakan yang lebih efisien, modern, dan berkelanjutan.
Sebuah tinjauan ilmiah terbaru dari jurnal Animals (2025) menyoroti bagaimana wearable collar technologies alias teknologi kalung pintar merevolusi cara kita beternak sapi perah. Artikel ini akan mengupas tuntas teknologi tersebut dengan bahasa sederhana, agar mudah dipahami masyarakat luas.
Baca juga artikel tentang: Lebih dari Sekadar Sawah: Bagaimana Peternakan Itik Membantu Petani Lawan Hama dan Hemat Pupuk
Apa Itu Kalung Pintar untuk Sapi?
Kalung pintar ini mirip dengan “smartwatch” untuk manusia. Jika jam pintar bisa menghitung langkah, memantau detak jantung, atau memberi peringatan saat kita kurang tidur, kalung pintar untuk sapi bekerja dengan prinsip yang sama:
- Memonitor kesehatan sapi: misalnya suhu tubuh, detak jantung, atau aktivitas memamah biak.
- Mengamati perilaku: berapa lama sapi berdiri, duduk, berjalan, atau makan.
- Mendeteksi lokasi: dengan GPS, posisi sapi bisa diketahui secara real-time.
Semua data ini dikirim ke sistem komputer atau aplikasi ponsel, sehingga peternak dapat langsung tahu bila ada masalah pada sapi tertentu.
Sensor Canggih di Leher Sapi
Kalung pintar dilengkapi berbagai sensor mini. Beberapa di antaranya:
- Akselerometer & giroskop: mengukur pergerakan, bisa membedakan apakah sapi sedang makan, berbaring, atau berjalan.
- Mikrofon kecil: untuk mendeteksi suara mengunyah atau batuk, yang bisa menjadi tanda masalah kesehatan.
- RFID & GPS: membantu identifikasi dan pelacakan posisi setiap sapi di kandang atau padang gembala.
- Magnetometer: memantau orientasi tubuh sapi.
Dengan kombinasi sensor ini, peternak tidak perlu lagi bergantung hanya pada pengamatan manual.

Kalung pintar memberi banyak keuntungan yang terasa langsung, baik untuk peternak, sapi, maupun lingkungan.
1. Kesehatan Sapi Lebih Terpantau
Kalung bisa mendeteksi perubahan kecil dalam perilaku atau kesehatan sapi, misalnya:
- Sapi yang biasanya aktif tiba-tiba lebih banyak berbaring.
- Pola makan berkurang, tanda awal masalah pencernaan.
- Suara batuk yang sering, bisa jadi gejala penyakit pernapasan.
Deteksi dini ini sangat penting, karena penyakit pada sapi perah sering menurunkan produksi susu dan bisa menyebar cepat.
2. Produktivitas Susu Meningkat
Sapi yang sehat dan nyaman akan menghasilkan lebih banyak susu dengan kualitas lebih baik. Dengan pemantauan real-time, peternak dapat menyesuaikan pakan, istirahat, dan perawatan agar produksi tetap optimal.
3. Efisiensi Biaya dan Tenaga
Kalung pintar mengurangi kebutuhan tenaga kerja untuk mengawasi sapi satu per satu. Peternak bisa fokus pada pengambilan keputusan, bukan sekadar memantau perilaku harian sapi.
4. Lebih Ramah Lingkungan
Dengan data akurat, pakan dan air bisa diatur sesuai kebutuhan masing-masing sapi. Ini mengurangi pemborosan sumber daya sekaligus menekan jejak karbon dari peternakan.
Tantangan yang Masih Ada
Meski menjanjikan, kalung pintar juga menghadapi beberapa kendala teknis:
- Konsumsi energi tinggi: beberapa sensor membutuhkan daya besar sehingga baterai harus sering diisi ulang.
- Parameter terbatas: tidak semua aspek kesehatan sapi bisa dideteksi dengan satu perangkat.
- Harga dan biaya perawatan: bagi peternak kecil, investasi awal masih terasa mahal.
Namun, para peneliti optimistis bahwa dengan inovasi baru seperti baterai lebih awet, desain hemat energi, dan integrasi data yang lebih baik, tantangan ini bisa diatasi.
Inovasi Masa Depan
Penelitian terbaru menyarankan agar ke depan, kalung pintar dapat:
- Mengintegrasikan berbagai sensor ke dalam satu sistem – sehingga data perilaku, kesehatan, dan lingkungan bisa dipantau lebih lengkap.
- Menggunakan kecerdasan buatan (AI) – untuk menganalisis data besar secara otomatis dan memberi rekomendasi cepat kepada peternak.
- Memperpanjang daya baterai – mungkin dengan energi surya mini atau sistem hemat energi.
- Lebih terjangkau – agar peternak kecil dan menengah juga bisa merasakan manfaat teknologi ini.
Dampak Global: Menuju Peternakan Berkelanjutan
Teknologi kalung pintar tidak hanya soal meningkatkan produksi susu, tetapi juga terkait dengan isu global:
- Ketahanan pangan: permintaan susu terus meningkat, dan teknologi ini bisa membantu memenuhi kebutuhan dengan cara efisien.
- Kesejahteraan hewan: sapi diperlakukan lebih baik karena kondisi mereka selalu dipantau.
- Sustainability: mendukung pertanian yang ramah lingkungan, sejalan dengan target keberlanjutan dunia.
Kalung pintar untuk sapi perah adalah contoh nyata bagaimana teknologi bisa mengubah wajah peternakan. Dari sekadar mengikat lonceng di leher sapi, kini kalung bisa menjadi pusat data canggih yang membantu peternak mengambil keputusan tepat, menjaga kesehatan sapi, meningkatkan produksi susu, dan melindungi lingkungan.
Dengan perkembangan pesat di bidang sensor, baterai, dan kecerdasan buatan, tidak mustahil dalam beberapa tahun ke depan teknologi ini akan menjadi standar di peternakan modern.
Peternakan presisi dengan kalung pintar bukan hanya tentang sapi yang lebih sehat dan produktif, tapi juga tentang masa depan pangan dunia yang lebih berkelanjutan.
Baca juga artikel tentang: Mengurangi Gas Rumah Kaca dari Sapi: Solusi Mengejutkan dari Ampas Kopi
REFERENSI:
Lamanna, Martina dkk. 2025. Wearable collar technologies for dairy cows: A systematized review of the current applications and future innovations in precision livestock farming. Animals: an Open Access Journal from MDPI 15 (3), 458.


