Sejak tahun 2006, Uni Eropa melarang penggunaan antibiotik sebagai pemacu pertumbuhan (growth promoter) pada ternak, termasuk ayam pedaging atau yang kita kenal sebagai broiler. Larangan ini muncul karena kekhawatiran terhadap resistensi antibiotik, yaitu kondisi ketika bakteri menjadi kebal sehingga obat-obatan medis tidak lagi efektif.
Bagi peternak, larangan ini menimbulkan tantangan besar: bagaimana caranya menjaga kesehatan ayam dan sekaligus memastikan ayam tumbuh cepat, gemuk, dan siap dipasarkan tanpa bantuan antibiotik? Jawabannya datang dari alam, lewat zat yang disebut fitobiotik.
Apa Itu Fitobiotik?
Fitobiotik adalah senyawa alami yang berasal dari tumbuhan dan memiliki efek biologis yang bermanfaat bagi tubuh hewan. Zat ini bisa berupa minyak atsiri, flavonoid, saponin, tanin, atau berbagai senyawa aktif lain yang ditemukan dalam rempah, daun, bunga, hingga kulit kayu.
Kalau di kehidupan sehari-hari, kita mengenal jahe, kunyit, bawang putih, atau kayu manis sebagai tanaman herbal yang baik untuk manusia. Nah, pada ayam broiler, tanaman-tanaman ini juga bisa memberikan manfaat serupa: melawan bakteri jahat, menekan peradangan, memperkuat sistem kekebalan, dan membantu pencernaan.
Baca juga artikel tentang: Mengapa Warna Cangkang Telur Bisa Berbeda? Ini Jawaban dari Ilmu Genetika
Bagaimana Fitobiotik Bekerja pada Ayam?
Penelitian terbaru menjelaskan beberapa mekanisme utama fitobiotik dalam mendukung pertumbuhan dan kesehatan ayam broiler:
- Melindungi Saluran Pencernaan
Fitobiotik dapat menghambat pertumbuhan bakteri berbahaya di usus ayam, misalnya Salmonella atau E. coli. Dengan begitu, usus ayam tetap sehat dan lebih mampu menyerap nutrisi dari pakan. - Menjaga Keseimbangan Mikroba Usus
Usus ayam bukan hanya mencerna makanan, tetapi juga rumah bagi jutaan mikroba baik. Fitobiotik membantu menjaga keseimbangan mikrobiota ini, sehingga mikroba baik lebih dominan dibanding mikroba penyebab penyakit. - Meningkatkan Produksi Enzim Pencernaan
Beberapa senyawa dalam fitobiotik merangsang sekresi enzim pencernaan. Hasilnya, pakan yang dimakan ayam lebih mudah diuraikan, dan zat gizinya lebih maksimal diserap tubuh. - Bertindak Sebagai Antioksidan
Fitobiotik kaya akan senyawa antioksidan yang melawan radikal bebas. Ini penting karena radikal bebas bisa merusak sel-sel tubuh ayam, menurunkan performa, bahkan melemahkan kekebalan. - Mengurangi Peradangan
Sama seperti manusia, ayam juga bisa mengalami stres dan peradangan akibat lingkungan kandang yang padat. Fitobiotik membantu menekan peradangan, sehingga ayam lebih tahan terhadap penyakit.
Hasil Penelitian: Ayam Lebih Sehat dan Produktif
Berdasarkan ulasan berbagai studi, penggunaan fitobiotik dalam pakan broiler memberikan dampak positif yang nyata, antara lain:
- Pertumbuhan lebih cepat: ayam lebih cepat mencapai bobot panen karena pencernaannya lebih efisien.
- Kualitas daging meningkat: daging cenderung lebih segar, tidak mudah busuk, dan memiliki tekstur lebih baik.
- Kesehatan terjaga: angka kematian akibat penyakit menurun, sehingga peternak tidak banyak mengalami kerugian.
- Sistem imun lebih kuat: ayam lebih tahan terhadap serangan penyakit menular.
Singkatnya, fitobiotik bukan hanya sekadar pengganti antibiotik, tetapi juga memberikan bonus berupa peningkatan kualitas produk akhir.
Contoh Fitobiotik yang Bisa Digunakan
Beberapa tanaman yang sudah banyak diteliti sebagai sumber fitobiotik antara lain:
- Bawang putih → memiliki sifat antibakteri dan meningkatkan kekebalan tubuh.
- Jahe → mendukung pencernaan dan memiliki efek antiinflamasi.
- Kunyit → kaya kurkumin yang berfungsi sebagai antioksidan kuat.
- Kayu manis → membantu mengontrol bakteri jahat dalam usus.
- Daun teh hijau → mengandung katekin yang baik untuk sistem imun.
Bahan-bahan ini bisa diekstrak atau dikeringkan lalu dicampurkan dalam ransum ayam sesuai dosis yang dianjurkan oleh ahli nutrisi ternak.
Tantangan dalam Penggunaan Fitobiotik
Meski menjanjikan, penggunaan fitobiotik juga punya tantangan tersendiri.
- Standarisasi dosis – Karena berasal dari alam, kandungan zat aktif dalam tanaman bisa berbeda-beda tergantung tempat tumbuh, cara panen, dan proses pengolahan.
- Biaya produksi – Beberapa ekstrak tanaman masih relatif mahal dibanding aditif pakan konvensional.
- Konsistensi hasil – Tidak semua penelitian menunjukkan hasil yang sama, sehingga masih perlu banyak uji lapangan untuk memastikan manfaat jangka panjang.

Namun, tren global menuju peternakan yang lebih alami, berkelanjutan, dan bebas antibiotik membuat penelitian fitobiotik semakin berkembang pesat.
Apa Artinya Bagi Peternak dan Konsumen?
Bagi peternak, penggunaan fitobiotik berarti peluang besar untuk menghasilkan ayam broiler yang lebih sehat, tahan penyakit, dan memiliki nilai jual lebih tinggi di pasar. Konsumen modern kini semakin peduli terhadap isu kesehatan dan keamanan pangan. Daging ayam yang bebas residu antibiotik jelas lebih menarik minat pasar, termasuk untuk ekspor.
Sementara bagi konsumen, keberadaan fitobiotik dalam peternakan ayam memberikan jaminan bahwa daging ayam yang dikonsumsi bukan hanya sehat dan enak, tetapi juga lebih aman dan ramah lingkungan.
Menuju Peternakan Modern yang Berkelanjutan
Fitobiotik bisa dianggap sebagai jembatan menuju peternakan unggas modern yang lebih sehat dan beretika. Dengan memanfaatkan potensi tanaman, kita bisa mengurangi ketergantungan pada antibiotik, menjaga kesehatan hewan, melindungi konsumen, sekaligus mendukung pertanian berkelanjutan.
Bayangkan, dari rempah-rempah yang biasa kita temui di dapur, lahir solusi besar untuk tantangan global di dunia peternakan. Inilah bukti bahwa ilmu pengetahuan dan kearifan alam bisa berjalan beriringan.
Fitobiotik adalah alternatif alami pengganti antibiotik pada ayam broiler yang terbukti mampu meningkatkan pertumbuhan, menjaga kesehatan usus, memperkuat kekebalan, serta meningkatkan kualitas daging. Meski tantangannya ada, masa depan fitobiotik sangat cerah seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan pangan sehat dan bebas residu kimia.
Dengan kata lain, fitobiotik bukan sekadar tren, melainkan investasi penting untuk masa depan peternakan ayam yang lebih sehat, aman, dan berkelanjutan.
Baca juga artikel tentang: Silase: Solusi Pakan Ternak Masa Depan untuk Menyongsong Kemandirian Pangan
REFERENSI:
Urban, Jakub dkk. 2025. Enhancing broiler chicken health and performance: the impact of phytobiotics on growth, gut microbiota, antioxidants, and immunity. Phytochemistry Reviews 24 (2), 2131-2145.


